Puisi
Nasib Alamku
Dikala embun pagi membasahi bumi
hawa sejuk menyertaimu
di bawah pepohonan rindang
burung-burung berkicau kesana kemari
kubuka jendela rumahku
dan kurasakan sejuknya udaramu
alam memperlihatkan keindahannya
seketika itu hatiku riang gembira
waktu telah berlalu
keindahanmu mulai luntur
udara sejukmu telahterganti dengan polusi
merusak kehidupanmu yang begitu indahnya
pohon-pohon banyak yang hilang
tak peduli akibatnya
hewan berlari kesana-kemari mencari habitatnya
yang dulu indah sekarang telah rusak
tak pedulikah kau dengan alammu ?
yang dulu telah memberimu segala sesuatu ?
begitu teganya dirimu (manusia)
kau lakukan itu demi kesenanganmu
manusia telah serakah
hatinya telah dirusak oleh hawa nafsu
kepeduliannya terhadapmu telah hilang (alam)
dan dirimu pun telah rusak karena perbuatannya
karya : Faiq Hilyatul Izzah